Setiap tanggal 25 Desember, semua orang Kristiani merayakan kelahiran Yesus Kristus. Bagi orang Katolik, peristiwa Natal adalah peristiwa iman, di mana Allah menanggalkan keilahianNya dan mau menjadi manusia (inkarnasi). Ini juga peristiwa keselamatan, karena Allah yang sungguh mencintai manusia mau menyelamatkan manusia dengan menjadi dan mengalami kehidupan manusia. Inilah pengosongan diri Allah secara total (kenosis).

Umat Katolik mengenang kembali kelahiran Yesus ke dalam dunia. Maka perayaan ini adalah perayaan yang penting dalam rangkaian karya keselamatan yang dicetuskan oleh Allah sendiri. Umat Katolik sebelumnya akan mempersiapkan diri selama 4 pekan yang disebut dengan masa Advent. Masa penantian ini digunakan untuk mempersiapkan diri akan kelahiran Yesus. Mengapa harus mempersiapkan diri.

Natal bukan perayaan profan. Natal adalah perayaan iman. Maka sangat diperlukan kesiapan batin dan diri sebelum bayi itu lahir dan tinggal dalam diri pribadi yang mengimaniNya. Kesiapan ini juga menunjukkan sikap proaktif dan responsif dari manusia. Sebuah benih akan tumbuh pada tanah yang sungguh sudah dipersiapkan dengan baik.
Umat Katolik mengimani bahwa Yesus adalah Tuhan yang datang menyelamatkan manusia, yang mengangkat martabat manusia dari dosa menuju keselamatan. Pribadi yang dikuasai kejahatan kini menjadi tuan atas kehidupan. Orang yang berdosa menjadi orang yang dibenarkan. Alasan apa lagi yang membuat manusia tidak bersyukur.

Terlepas dari gunjingan orang yang tidak mengimani Yesus, namuni bagi orang Katolik, Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Barang siapa yang mengikuti Dia akan sampai kepada Bapa. Hanya Dia Jalan menuju Bapa. Tidak ada jalan lain. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6).

Kita sebagai orang Katolik, harus bersyukur dengan karya keselamatan ini. Kita mutlak bersyukur karena kita terpilih menjadi orang yang diselamatkan. Berbahagialah. Jangan takut untuk mengimani Dia. Dia menjamin keselamatan yang abadi. Dia menjanjikan kehidupan setelah kematian tubuh kita. Akhirnya, selamat Natal  semoga cahaya Keselamatan Yesus menerangi perjalanan dan perjuangan kita di tahun 2019. (dom)